JAWABAN
SOAL MATERI PELUANG
1. Permutasi
merupakan penyusunan kumpulan angka/objek dalam berbagai urutan-urutan yang
berbeda tanpa ada pengulangan. Di dalam permutasi, urutan sangat diperhatikan.
setiap objek yang dihasilkan harus berbeda antara satu dengan yang lain. kita
ambil contoh, urutan huruf ({ABC} berbeda dengan {CAB} begitu juga dengan {BAC)
dan {ACB}).
2. Kombinasi
merupakan sebuah kumpulan dari sebagian atau seluruh objek dengan tidak
memperhatikan urutannya. di dalam kombinasi, {AB} dianggap sama dengan {BA}
sehingga sebuah kombinasi dari dua objek yang sama tidak dapat terulang.
3. Faktorial
bisa didefinisikan sebagai hasil perkalian antara bilangan bulat positif yang
kurang dari atau sama dengan n, dimana n merupakan bilangan asli. Faktorial
selalu dinotasikan dengan tanda seru “!”.
4. Permutasi
dengan Beberapa Unsur Sama, pada permutasi ini permutasi yang
mempunyai susunan sama akan dihilangka. Banyaknya permutasi n unsur yang memuat
a,b,dan c unsur yang sama dirumuskan sebagai berikut:
rumus permutasi unsur sama
Keterangan
- P = permutasi
- n = jumlah semua unsur
- a, b , c = unsur yang sama
- ! = nilai faktorial
5.
Permutasi dari unsur-unsur yang berbeda
Pada
permutasi jenis ini susunan huruf saling berbeda. Pada contoh diatas merupakan
permutasi jenis ini
Rumus permutasi jenis ini adalah
rumus
permutasi unsur berbeda
keterangan
P = permutasi
n = jumlah semua unsur
r = banyaknya unsur yang diambil
! = nilai faktorial
6. Permutasi
siklis adalah permutasi yang dibuat dengan cara menyusun unsur secara melingkar
menurut arah putaran tertentu Rumus permutasi ini adalah P = (n – 1)!
7. Peluang
Dua Kejadian Saling Lepas
Kejadian A dan B dikatakan saling lepas jika kejadian A dan B tidak dapat terjadi bersama-sama atau An B = 0atauP(An B) = O.Jika A dan B adalah dua kejadian yang saling lepas maka berlaku: P ( A U B ) = P (A) + P ( B )
Kejadian A dan B dikatakan saling lepas jika kejadian A dan B tidak dapat terjadi bersama-sama atau An B = 0atauP(An B) = O.Jika A dan B adalah dua kejadian yang saling lepas maka berlaku: P ( A U B ) = P (A) + P ( B )
8. Dua
Kejadian Saling Bebas
Kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika kejadian A dan B tidak saling memengaryhi. Artinya, terjadi atau tidak terjadinya kejadian A tidak memengaruhi terjadi atau tidak terjadinya kejadian B. Jika A dan B adalah dua kejadian yang saling bebas maka berlaku:
P ( A ∩ B ) = P (A) x P (B)
Kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika kejadian A dan B tidak saling memengaryhi. Artinya, terjadi atau tidak terjadinya kejadian A tidak memengaruhi terjadi atau tidak terjadinya kejadian B. Jika A dan B adalah dua kejadian yang saling bebas maka berlaku:
P ( A ∩ B ) = P (A) x P (B)
9. Dua
Kejadian Tidak Saling Bebas (Bersyarat)
Jika kejadian A dan B dapat terjadi bersama-sama, tetapi terjadi atau tidak terjadinya kejadian A akan memengaruhi terjadi atau tidak terjadinya kejadian B maka kejadian seperti ini dinamakan kejadian tidak saling bebas atau kejadian bersyarat . Jika A dan B adalah kejadian bersyarat maka berlaku:
P ( A ∩ B ) = P (A) x P (B│A)
Jika kejadian A dan B dapat terjadi bersama-sama, tetapi terjadi atau tidak terjadinya kejadian A akan memengaruhi terjadi atau tidak terjadinya kejadian B maka kejadian seperti ini dinamakan kejadian tidak saling bebas atau kejadian bersyarat . Jika A dan B adalah kejadian bersyarat maka berlaku:
P ( A ∩ B ) = P (A) x P (B│A)
10. Contoh
masalah
a. Permutasi yang memuat beberapa unsur yang sama
Pada permutasi ini permutasi yang mempunyai
susunan sama akan dihilangkan
Pada kata “BACA” terdapat dua huruf yang sama,
yaitu A. Bagaimanakah permutasi huruf-huruf pada kata “BACA”?
Setelah disusun hasilnya adalah sebagai berikut
dimana terdapat 24 kemungkinan
dimana terdapat 24 kemungkinan
BACA BAAC ABAC CBAA AABC
BAAC ACBA ABCA CAAB AACB
BCAA ACAB CABA CABA ACBA
BCAA AABC CAAB ABAC ACAB
BACA AACB CBAA ABCA
BAAC ACBA ABCA CAAB AACB
BCAA ACAB CABA CABA ACBA
BCAA AABC CAAB ABAC ACAB
BACA AACB CBAA ABCA
Nah jika mengamati 24 susunan huruf tersebut.
Tampak ada beberapa susunan huruf yang sama.
Susunan yang sama tersebut adalah sebagai berikut
BACA ACBA AACB CABA
BAAC ACAB ABAC CAAB
BCAA AABC ABCA
BAAC ACAB ABAC CAAB
BCAA AABC ABCA
Banyak permutasi huruf-huruf pada kata “BACA”
adalah 12 atau 12 = 4 × 3 = (4 x 3 x 2 x 1) / (2 x 1) = 4!/2!
b. Permutasi yang memuat beberapa unsur yang berbeda
Di kantor pusat DJBC Ada 3 orang staff yang
dicalonkan untuk menjadi mengisi kekosongan 2 kursi pejabat eselon IV. Tentukan
banyak cara yang bisa dipakai untuk mengisi jabatan tersebut?
jawab : Permutasi P (3,2), dengan n =3 (banyaknya
staff) dan k =2 (jumlah posisi yang akan diisi)
c. Contoh permutasi siklis
5 orang calon
presiden tahun 2014 duduk disebuah meja berbentuk lingkaranuntuk saling
berdiskusi. Ada berapa cara untuk menyusun kursi para calon presiden tersebut?
Jawab : (5-1)! = 4! = 1 x 2 x 3 x4 = 24
lainhalnya jika yang akan dicari permutasinya adalah objek-objek yang sejenis,
misalnya sobat punya 5 buah kelereng yang akan disusung melingkar. Berpa cara
untuk menyusunnya?
Jawab : (5-1)!/2 = 24/2 = 12
d. Peluang kejadian saling lepas
Diketahui
bahwa sebuah kantong berisi 4 bola merah, 3 bola putih, dan 3 bola hitam.
Diambil sebuah bola secara acak, maka dari itu peluang terambil bola merah atau
hitam adalah....
Pembahasan:
Maka
dari itu jumlah semua bola yang terdapat dalam kantong adalah 4 + 3 + 3 = 10
bola. Dari 10 bola diambil satu bola.
·
A
= kejadian terambil bola merah
·
B
= kejadian terambil bola hitam
Bola
merah ada 4, sehingga peluang terambil bola merah:
P(A)
= 4/10
Bola
hitam ada 3, sehingga peluang terambil bola hitam:
P(B)
= 3/10
Peluang
terambil bola merah atau hitam:
P(A∪B) = P(A) + P(B)
= 4/10 + 3/10
= 7/10
e.
Peluang
kejadian saling bebas
Diberikan
sebuah dadu yang dilemparkan satu kali. Maka coba tentukan peluang munculnya
angka genap atau angka lebih besar dari 3....
Pembahasan:
Disini dapat
kita lihat terdapat dua kejadian, kita namakan saja sebgai kejadian A dan
kejadian B dengan ruang sampel pada pelemparan satu dadu.
·
A = kejadian munculnya angka genap
·
B = kejadian munculnya angka lebih besar dari 3
Selengkapnya
data-datanya terlebih dahulu adalah:
S = {1, 2,
3, 4, 5, 6}
n(S) = 6
A = {2, 4,
6}
n(A) = 3
Maka peluang
kejadian A adalah P (A) = n (A)/n(S) = 3/6.
B = {4, 5,
6}
n(B) = 3
Maka peluang
kejadian B adalah P (B) = n(B)/n(S) = 3/6.
Nah
sepertinya terdapat dua angka yang sama dari A dan B diantaranya angka 4 dan 6,
jadikan irisannya, A ∩ B.
A ∩ B = {4,
6}
n(A ∩ B) = 2
Sehingga
peluang A ∩ B.
P (A ∩ B) =
n (A ∩ B) / n (S) = 2 / 6
f.
Dua
Kejadian Tidak Saling Bebas (Bersyarat)
g.
Kombinasi
Sebuah
perusahaan akan memilih 4 orang karyawan dari 10 orang yang lulus seleksi.
Banyak cara perusahaan memilih keempat orang tersebut sama dengan ...
A. 5400
B. 5040
C. 420
D. 210
E. 105
Pembahasan:
10C4 = 10! / 4! (10 - 4)! = 10 . 9 . 8 . 7 . 6! / 24 . 6! = 210
Jawaban : D
Sebuah kompetisi sepakbola diikuti 12 kesebelasan . Pada babak awal, setiap kesebelasan harus bertanding satu sama lain. Banyak pertandingan pada babak awal = ...
A. 132
B. 66
C. 33
D. 24
E. 12
Pembahasan
12C2 = 12! / 2! (12 - 2)! = 12 . 11 . 10! / 2 . 10! = 66
Jawaban: B
A. 5400
B. 5040
C. 420
D. 210
E. 105
Pembahasan:
10C4 = 10! / 4! (10 - 4)! = 10 . 9 . 8 . 7 . 6! / 24 . 6! = 210
Jawaban : D
Sebuah kompetisi sepakbola diikuti 12 kesebelasan . Pada babak awal, setiap kesebelasan harus bertanding satu sama lain. Banyak pertandingan pada babak awal = ...
A. 132
B. 66
C. 33
D. 24
E. 12
Pembahasan
12C2 = 12! / 2! (12 - 2)! = 12 . 11 . 10! / 2 . 10! = 66
Jawaban: B
h.
Faktorial
Tentukan
Nilai dari : 6!
Jawab : 6! =
6x5x4x3x2x1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar