Prinsip-prinsip
Penilaian dalam Pembelajaran
1. Berorientasi pada pencapain kompetensi
Penilaian yang anda lakukan harus berfungsi untuk mengukur ketercapaian siswa dalam pencapaian kompetensi seperti yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
2. Valid (mengukur apa yang seharunya diukur)
Penilaian yang anda lakukan harus dapat mengukur apa yang seharunya diukur. Untuk itu anda memerlukan alat ukur yang dapat menghasilkna hasil pengukuran yang valid dan reliable.
Contoh : pada akhir pembelajaran IPA siswa diharapkan dapat mempraktekan cara mencangkok yang baik dan benar. Untuk mencapai kompetensi tersebut anda tidak dapat menilai hanya dengan menggunakan tes tertulis (paper and pencil test) jika hanya itu yang anda lakukan anda hanya akan dapat mengukur pengetahuan siswa tentang mencangkok.
Agar anda dapat mengetahui keterampilan siswa dalam mencangkok, anda perlu menilai untuk kerja siswa. Untuk keperluan tersebtu. Anda dapat memberi tugas (task) kepada siswa untuk mempraktekan cara mencangkok.
3. Adil
Penilaian yang anda lakukan harus adil untuk seluruh siswa. Siswa harus memperoleh kesempatan dan perlakuan yang sama. Contoh penilaian tidak adil yang sering kita temukan di lapangan, misalnya dalam tes tertulis guru menyediakan 10 butir soal.
Semua siswa diwajibkan mengerjakan butir
soal nomor 1-5 dan setiap siswa diberi kebebasan untuk memilih 2 dari 5 butir
soal nomor 6 – 10. Dari contoh tersebtu tampak bahwa semua siswa mendapat
perlakuan yang sama hanya untuk mengerjakan butir soal nomor 1-5 tetapi tidak
mendapat perlakukan yang sama untuk 2 butir soal pilihan yang diambil dari
butir soal nomor 6 – 10
4. Objektif
Dalam menilai hasil belajra siswa anda harus dapat menjaga objektivitas proses dan hasil penilaian . objekativitas dapat mempengaruhi penilaian pada saat pelaksanaan. Penskoran, dan pengambilan keputusan hasil belajra siswa. Hallo effect, carry over effect, order effect, serta mechanic effect dapat menjadi penyebab tingginya unsur subjektivitas hasil penskoran.
5. Berkesinambungan
Penilaian yang anda lakukan harus terencana, bertahap, teratur, terus menerus dan berkesinambungan untuk memperoleh informasi hasil belajar dan perkembangan belajar siswa . pengambilan keputusan pencapaian hasil belajar siswa tidak boleh dilakukan hanya berdasar informasi hasil belajar siswa pada tes akhir semester saja tetapi harus diputuskan berdasar informasi hasil belajar siswa dari berbagai sumber yang diperoleh secara berkesinambungan.
6. Menyeluruh
Prinsip menyeluruh dalam penilaian mengandung arti bahwa penilaian yang anda lukan harus mampu menilai keseluruhan kompetensi yang terdapat dalam kurikulum yang mungkin meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
7. Terbuka
Kriteria penilaian harus terbuka bagi berbagai kalangan sehingga keputusan hasil belajar siswa jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan .
8. Bermakna
Hasil penilaian hendaknya mempunyai makna bagi siswa dan juga pihak-pihak yang berkepentingan. Hasil penilaian hendaknya dapat memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian hasil belajra siswa, keunggulan dan kelemahan siswa, minat, serta potensi siswa dalam mencapai kompetensi yang telah ditetapkan .
4. Objektif
Dalam menilai hasil belajra siswa anda harus dapat menjaga objektivitas proses dan hasil penilaian . objekativitas dapat mempengaruhi penilaian pada saat pelaksanaan. Penskoran, dan pengambilan keputusan hasil belajra siswa. Hallo effect, carry over effect, order effect, serta mechanic effect dapat menjadi penyebab tingginya unsur subjektivitas hasil penskoran.
5. Berkesinambungan
Penilaian yang anda lakukan harus terencana, bertahap, teratur, terus menerus dan berkesinambungan untuk memperoleh informasi hasil belajar dan perkembangan belajar siswa . pengambilan keputusan pencapaian hasil belajar siswa tidak boleh dilakukan hanya berdasar informasi hasil belajar siswa pada tes akhir semester saja tetapi harus diputuskan berdasar informasi hasil belajar siswa dari berbagai sumber yang diperoleh secara berkesinambungan.
6. Menyeluruh
Prinsip menyeluruh dalam penilaian mengandung arti bahwa penilaian yang anda lukan harus mampu menilai keseluruhan kompetensi yang terdapat dalam kurikulum yang mungkin meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
7. Terbuka
Kriteria penilaian harus terbuka bagi berbagai kalangan sehingga keputusan hasil belajar siswa jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan .
8. Bermakna
Hasil penilaian hendaknya mempunyai makna bagi siswa dan juga pihak-pihak yang berkepentingan. Hasil penilaian hendaknya dapat memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian hasil belajra siswa, keunggulan dan kelemahan siswa, minat, serta potensi siswa dalam mencapai kompetensi yang telah ditetapkan .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar