Mengomentari Laporan yang Disampaikan
Dalam menyimak laporan, hal yang harus
diperhatikan adalah mencatat pokok-pokok penting dari laporan tersebut.
Komentar yang diberikan terhadap suatu laporan dapat berupa kritik yang
bersifat membangun atau juga berupa saran.
Dalam memberikan kritik , gunakanlah bahasa
yang pantas dan sopan, tidak sarkastis dan bersifat merendahkan. Contohnya:
“Terima kasih atas kesempatan yang Anda
berikan. Menurut saya, laporan tersebut sudah cukup memadai, tetapi mungkin
masih memerlukan penambahan, terutama dalam tata cara pengolahan limbah.”
Begitu juga dalam memberikan saran.
Contohnya:
“Terima kasih atas kesempatan yang Anda
berikan. Saya ingin menyampaikan saran untuk laporan tersebut, yaitu pada
bahasan tentang pemilihan bibit tanaman jarak pagar. Sebaiknya pada bagian
tersebut juga dicantumkan tentang bagaimana cara memperolehnya, terutama untuk
daerah-daerah yang relatif terpencil.”
Memberikan tanggapan berarti mengemukakan
pendapat atau gagasan terhadap masalah yang telah kita ketahui. Setiap saat
kita bisa memberikan tanggapan terhadap masalah yang kita ketahui. Misalnya
kita menanggapi berita dari surat kabar, majalah, radio atau televisi. Tentu
saja sebelum kita menanggapi berita – berita yang kita terima itu, terlebih
dahulu kita harus memahami betul permasalahan yang diungkapkan dalam berita
tersebut. Memberikan tanggapan terhadap masalah yang tidak jelas bisa
menimbulkan kesalahan . oleh karena itu , ada beberapa hal yang harus
diperhatikan sebelum kita memberikan tanggapan atau mengemukakan pendapat,
antara lain:
1. Memahami betul inti permasalahan yang diungkapkan dalam berita itu
2. Permasalahan itu disertai dengan fakta atau data yang jelas
3. Sumber berita itu dapat dipercaya
4. Yang menyusun berita itu orang yang dapat dipercaya
5. Permasalahan yang diberitakan itu ada kaitannya dengan kepentingan bersama, artinya tidak bersifat pribadi dan rahasia
6. Tanggapan yang diberikan harus memperjelas permasalahan
7. Kebenaran isi berita itu dapat dipertanggungjawabkan
Jika hal – hal diatas dapat terpenuhi, baru kita memberikan tanggapan terhadap suatu berita atau permasalahan tersebut
Contoh
berita:
Pencemaran Udara di Kota Besar 60
Persen dari Transportasi
Jakarta, Kompas
Sekitar 60 persen sumber pencemaran udara di
kota-kota besar berasal dari sector transportasi. Pemerintah menyadari sumber
pencemaran udara itu harus diatasi, antara lain dengan diversifikasi energi
sarana transportasi yang tidak menimbulkan pencemaran, misalnya dengan
penggunaan BBG (bahan bakar gas).
Menteri Negara Lingkungan Hidup Ir. Sarwono Kusumaatmadja mengungkapkan hal ini ketika meresmikan stasiun pemantauan kualitas udara otomatis di'Taman Bougenville Gambir, Sabtu (23-12.) sore.
Menteri Negara Lingkungan Hidup Ir. Sarwono Kusumaatmadja mengungkapkan hal ini ketika meresmikan stasiun pemantauan kualitas udara otomatis di'Taman Bougenville Gambir, Sabtu (23-12.) sore.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah
penggunaan BBG bagi setiap bus dan taksi baru yang beroperasi di Jakarta mulai
April 1996 mendatang. "Diharapkan di masa yang akan datang, pemerintah
menciptakan kebijakan sehingga konsumen menggunakan bahan bakar yang tidak
menimbulkan polusi kata Sarwono.
Tanggapan :
Tanggapan :
Isi berita diatas sangat penting bagi
masyarakat juga bagi instansi atau lembaga pemerintah yang terkait. Berita
tersebut menyoroti masalah pencemaran udara yang terjadi di kota-kota besar
yang hampir 60 persen disebabkan oleh kegiatan transportasi. Akibat buangan
sisa bahan bakar. Oleh karena itu, pemerintah terutama Menteri Negara
Lingkungan Hidup sangat bertanggung jawab dalam masalah ini. Salah satu dari
pihak pemerintah yaitu mengganti BBM dengan BBG. Hal tersebut akan dimulai
dengan penggunaan BBG kendaraan umum dan taksi baru yang akan dimulai bulan
April 1996 di Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar