Minggu, 28 Oktober 2012

cerpen anak



Cerpen Anak: Sri Thanonchai yang Cerdik

Sri Thanonchai seorang yang pandai. ia juga amat sederhana dan tidak sombong. Orangmengaguminya.
Ketika Raja mendengar tentang Sri Thanonchai, ia tidakpercaya. “Akulah yang terpandai,” tukas Raja. “Tak adaorang yang lebih pandai daripada aku.”
Raja bermaksud untuk mendatangi Sri Thanonchai.Dikenakannya pakaian yang lusuh. Dengan mengendaraigajah kesayangannya, ia lalu pergi ke rumah SriThanonchai yang berada di tepi sebuah sungai. Setiba disana, didapatinya Sri Thanonchai sedang asyik duduk ditangga rumahnya.“
Gajah Tuan sungguh bagus,” ujar Sri Thanonchai.
“Ini gajah kesayangan Raja. Aku bekerja kepadanya.”
“Tuan pasti orang yang amat pandai.”“Aku seorang menteri. Kepandaianku menyamaikepandaian Raja.”
“Ah, tidak mungkin kepandaian Tuan menyamaikepandaian Raja. Tak seorang pun yang bisa menyamaikepandaian Raja,” tukas Sri Thanonchai.
“Orang banyak berpendapat seperti itu,” ucap Raja.“Tapi, sebenarnya tidak begitu. Akudengar kau pun orang yang amat pandai.Dan jika kau lebih pandai daripada aku,berarti kau lebih pandai daripada Raja.”
“Apa yang akan Tuan ujikan?”“Begini,” berkata Raja. “Aku yakin kautidak cukup pandai untuk bisa membuatkumau terjun ke sungai.”
Sri Thanonchai berpikir. Diper-hatikannya sungai, lalu diperhatikannyaRaja. Menggaruk-garuk kepala, ia laluberkata “Saya benar-benar tidak bisa membuat Tuan mau terjun ke sungai. Sukarsekali,” keluhnya.
“Jadi, aku lebih pandai darimu,” cetus Raja senang.
Sri Thanonchai memerhatikan Raja.Dialihkannya pandangan ke sungai.Ucapnya, “Saya memang tidak cukup pandai untuk membuat Tuan mau terjun kesungai. Dan mungkin, akan lebih sulit lagimembuat Tuan yang berada di sungai untukmau naik ke darat. Hanya orang yang palingpandai yang dapat melakukannya. Tapi, sayamerasa dapat melakukan hal itu.”
Mendengar itu, Raja cepat terjun ke sungai. Teriaknya,“Nah, apakah kau cukup pandai untuk membuatku maunaik dari sini?”
Sri Thanonchai tertawa. “Hahaha! Tuan dapat tinggal disitu selama saya kehendaki,” katanya. “Saya tadi membuat Tuan mau terjun ke sungai. Tentu mudah sekali membuat Tuan naik ke darat.”
Raja berenang ke tepi, lalu naik ke darat. “Sri Thanonchai,kau lebih pandai dari aku. Kau adalah orang yang palingpandai di negeri ini.”
“Terima kasih, Tuan.”
“Tahukah kau siapa aku sebenarnya, Sri Thanonchai?”tanya Raja.
“Tidak, Tuan.”“Aku adalah Raja.”
“Oh, maafkan hamba,” ucap Sri Thanonchai memberi hormat. “Hamba telah berlaku kurang ajar kepadaTuanku.”
“Tidak apa,” ucap Raja. “Kau telah membuat matakuterbuka lebar, bahwa di dunia banyak orang pandai. Kinikau ikutlah ke istana untuk menjadi penasihatku sehinggakepandaianmu dapat membantu negeri ini.”

Rabu, 10 Oktober 2012

observasi perkembangan peserta didik sekolah dasar




BAB 1

PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG

                    Perkembangan merupakan suatu proses yang menggambarkan prilaku kehidupan sosial psikologi manusia pada posisi yang harmonis di dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas dan kompleks. Oleh karena itu perkembangan dinyatakan sebagai tugas ynag harus dipelajari, dijalani dan dikuasai oleh setiap individu da di dalam perjalanan hidupnya, atau dengan perkataan lain perjalanan hidup manusia ditandai dengan berbagai tugas perkembangan yang harus ditempuh.
Dalam menempuh suatu tugas perkembangan tersebut, peserta didik sangat berpengaruh besar. Oleh sebab itu para peserta didik harus memahami perkembangan peserta didik sehingga dapat berusaha secara optimal untuk mengembangkan peserta didik mereka.
Pendidik harus membantu agar peserta didik mampu melaksakan tugas-tugas perkembangan yang harus peserta didik tempuh, untuk itu penulis mengadakan observasi beberapa anak usia akhir kanak-kanak 6-12 tahun untuk mengetahui, apakah anak tersebut mampu melaksanakan tugas-tugas perkembanganya dengan baik dan benar,  untuk memperoleh kepuasan dalam hati peserta didik.
                  
                             

B.      RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah anak mampu melakukan tugas-tugas perkembangan sesui dengan   tahap perkembangan usianya?
2.      Apakah hasil observasi sama dengan teori perkembangan peserta didik?
3.      Apakah tugas pendidik dalam membantu peserta didik memyelesaikan tugas-tugas perkembanganya?

C.     TUJUAN PEMBAHASAN
1.      Untuk dapat mengetahui apakah anak mampu melakukan tugas-tugas perkembangan sesui dengan   tahap perkembangan usianya?
2.      Untuk dapat mengetahui apakah hasil observasi sama dengan teori perkembangan peserta didik?
3.      Untuk dapat mengetahui apakah tugas pendidik dalam membantu peserta didik memyelesaikan tugas-tugas perkembanganya?

























BAB II

KAJIAN TEORI

A.    TEORI PERKEMBANGAN ANAK
                     Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir dan anak sekolah (6-12 Tahun) adalah sebagai berikut:
1.      Belajar keterampilan fisik untuk pertandingan biasa sehari-hari.
2.      Membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sebagai organism yang tumbuh kembang.
3.      Belajar bergaul dengan teman-teman sebayanya.
4.      Belajar peranan sosial yang sesuai sebagai pria atau wanita.
5.      Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
6.      Mengembangkan konsep-konsep yang perlu bagi kehidupan sehari-hari.
7.      Mengembangkan kata hati, moralita, dan suatu skala nilai-nilai mencapai kebebasan pribadi.
8.      Mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok dan institusi-institusisosial.
Elizabet B. Hurlock (1980; 18) menjelaskan bahwa kebahagiaan timbul dari pemenuhan kebutuhan atau harapan, dan merupakan penyebab atau saran untuk menikmati. Diterapkan oleh Alston dan Dudley (Hurlock, 1980: 18) bahwa kepuasan hidup merupakan kemampuan seseorang untuk menikmati pengalaman-pengalamannya, yang disertai tingkat kegembiraan. Dan selanjudnya Hurlock (1980: 18) menjelaskan bahwa kebahagiaan adalah keadaan sejahtera dan kepuasan hati, yaitu kepuasan yang menyenangkan yang timbul bila kebutuhan dan harapan tertentu individu terpenuhi.
Havighurst mengaitkan dengan fungsi belajar, karena pada hakekatnya perkembangan kehidupan manusia dipandang sebagai upaya mempelajari norma kehidupan dan budaya masyarakat agar iya (mereka) mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik di dalam kehidupan nyata.


BAB II
HASIL OBSERVASI


A.    INSTRUMEN OBSERVASI

Angket observasi yang diajukan pada objek observasi:
Ø  Belajar memperoleh kerampilan fisik untuk melakukan permainan.
1.      Permainan apa saja yang disukai anak?
2.      Mengapa anak menyukai permainan tersebut?
3.      Bagaimana tanggapan orang tua saat anaknya melakukan permainan tersebut?
4.      Bagaimana tindakan orang tua saat anaknya melakukan permainan yang membahayakan dirinya?
5.      Permainan apakah yang baik untuk perkembangan anak usia 6-12 tahun?
Ø  Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
1.      Berapa kali anak mandi dalam sehari?
2.      Berapa kali anak menggosok gigi dalam sehari?
3.      Sebelum tidur apakah anak juga dibiasakan menggosok gigi?
4.      Berapa kali anak tidur dalam sehari?
5.      Bagaimana sikap anak saat dinasehati orangtua?
Ø  Belajar bergaul dengan teman sebaya.
1.      Bagaimana sikap anak saat bertemu dengan teman sebayanya?
2.      Anak perempuan atau laki-laki yang mudah bergaul dengan teman sebayanya?
3.      Bagaimana cara bergaul anak usia 6-12tahun?
4.      Bagaimana cara memilih teman sebaya yang baik?
5.      Apakah orang tua membantu anak dalam bergaul dengan teman sebayanya?
Ø  Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
1.      Permainan apa yang disukai dan sesuai dengan peran anak?
2.      Apakah peran anak tersebut dalam permainan yang dia mainkan?
3.      Apakah biasanya anak mau bermain dengan lawan jenisnya?
Ø  Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
1.      Sejak kapan anak mulai bisa membaca, menulis dan berhitung?
2.      Alat apa sja yang digunakan anak dalam belajar membaca, menulis dan berhitung?
3.      Kepada siapa biasanya anak belajar membaca, menulis dan berhitung?
4.      Anak lebih suka mana antara membaca, menulis dan berhitung?
5.      Lebih dulu mana anak memahami antara membaca, menulis dan berhitung?
Ø  Belajar mengembangkan konsep-konsep sehari-hari.
1.      Kegiatan apa saja yang dilakukan anak usia 6-12 tahun sesuai dengan konsep sehari-hari?
2.      Apa saja peranan orang tua dalam membantu anak mengembangkan konsep sehari-hari?
Ø  Belajar mengembangkan kata hati.
1.      Biasanya kepada siapa anak mengembangkan kata hatinya?
2.      Bagaimana cara anak mengembangkan kata hatinya?
3.      Apakah anak sering menceritakan sesuatu yang dialaminya kepada orang tua?
Ø  Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
1.      Bagaimana sikap anak ketika memperoleh kebebasan dari orang tua?
2.      Kebebasan seperti apakah yang biasa diperoleh anak usia 6-12 tahun dari orang tuanya?
3.      Apakah anak perlu diberi kebebasan?
4.      Apakah ada batasan-batasan dalam member kebebasan pada anak?
Ø  Belajar mengembangkan sikap yang positif
1.      Sikap positif apa saja yang dilakukan anak pada usia 6-12 tahun?
2.      Bagaimana melatih anak agar selalu bersikap positif?
3.      Kelompok sosial apa yang cocok untuk anak usia 6-12tahun?
B.    OBJEK OBSERVASI

Data yang menjadi objek observasi, sebagai berikut:

1.      Data pertama

a.       Nama anak         : Silviya auliya dewi putri dahlia
b.      Jenis kelamin      : Perempuan
c.       Usia                    : 8 tahun
d.      Kelas                  : 3 SD
e.       Nama orang tua : Dewi umiyatul qoiriyah

2.      Data ke dua

a.       Nama anak         :  Mohamad dwi lutfi ashari
b.      Jenis kelamin      : laki-laki
c.       Usia                    : 9 tahun
d.      Kelas                  : 3 SD
e.       Nama orang tua : Armilati

3.      Data ke tiga

a.       Nama anak         : Kusumaning putri nur azizah
b.      Jenis kelamin      : Perempuan
c.       Usia                    : 8 tahun
d.      Kelas                  : 2 SD
e.       Nama orang tua : Eny rosidah





C.     DATA OBSERVASI

1.      Silviya auliya dewi putri dahlia
Ø  Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.
a.       Boneka, rumah-rumahan dan menari.
b.      Banyak teman dan merupakan hobbi.
c.       Membolehkan dan mendukung, dengan alasan anak biar banyak teman dan mudah bergaul.
d.      Melarang dan menasehati supaya tidak melakukan permainan tersebut.
e.       Untuk anak tersebut permainan yang baik semua yang sering dimainkan, dengan alasan, mengembangkan bakat dan minat anak serta melatih anak bersosialisa dengan orang lain.
Ø  Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
a.       Mandi tiga kali sehari
b.      Gosok gigi dua kali sehari
c.       Biasa gosok gigi sebelum tidur
d.      Tidur satu kali, pada waktu malam hari
e.       Saat dinasehati anak memperhartikan
Ø  Belajar bergaul dengan teman sebaya
a.       Saat bertemu teman sebaya menyapa
b.      Anak ini mudah bergaul dengan teman perempuan
c.       Bermain bersama
d.      Cenderung yang sehobbi
e.       Orang tua hanya mengawasi setiap pergaulan anak
Ø  Belajar bermain peran sesuai dengan jenis kelamin.
a.       Boneka, dan rumah-rumahan
b.      Berperan sebagai ibu
c.       Mau, tetapi lebih sering berrmain dengan anak perempuan
Ø  Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
a.       Sejak sekolah TK B
b.      Belajar dari guru TK, poster-poster angka dan huruf
c.       Kepada guru dan orang tua
d.      Membaca
e.       Membaca
Ø  Belajar mengembangkan konsep sehari-hari.
a.       Bangun tidur mandi, makan pagi berangkat sekolah, bermain, mandi, makan, sekolah agama, membantu orang tua, belajar,tidur.
b.      Mengarahkan semua kegiatan anak sehari-hari.
Ø  Belajar mengembangkan kata hati.
a.       Kepada ibunya
b.      Dengan cara berbisik-bisik ke ibunya
c.       Anak sering menceritakan segala sesuatu yang dialaminya
Ø  Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi
a.       Anak sangat menjaga amanah dari orang tua, namun jika bergabung dengan teman main yang sangat dibebaskan orang tuanya, anak tersebut cenderung ikut tidak sulit diatur orang tuanya.
b.      Anak perlu diberi kebebasan untuk mengembangkan bakat dan minatnya, namun harus disertai tanggung jawab.
c.       Dalam pemberian kebebasan harus ada batasnya,agar anak bisa melatih tanggung jawabnya.
Ø  Belajar mengembangkan sifat yang positif terhadap kelompok susial.
a.       Menuruti nasehat orang tua, Memiliki sikap semangat belajar kelompok, mengaji bersama saat bersama dengan temanya.
b.      Sering menasehati, memotivasi dan mendukung anak mengembangkan rohaninya dengan mengikutkan sekolah kerohanian disamping sekolah umum.
c.       Kelompok sosial yang cocok untuk anak ini, TPA (taman pendidikan Alqur’an), pelatihan seni tari.

2.      Mohamad dwi lutfi ashari
Ø  Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.
a.       Mobil-mobilan dan bersepeda
b.      Karena anak memiliki cita-cita, pengen beli mobil ketika besar nanti, bermain sepeda seru, bisa balapan bersama teman-temannya.
c.       Orang tua mendukung, asalkan tidak mengganggu waktu belajar.
d.      Melarang bermain permainan tersebut.
Ø  Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
a.       Anak mandi dua kali sehari.
b.      Gosok gigi satu kali sehari.
c.       Anak tidak menggosok gigi sebelum tidur.
d.      Anak tidur satu kali sehari yaitu pada waktu malam hari.
e.       Saat dinasehati sikap anak membantah.
Ø  Belajar bergaul dengan teman sebaya.
a.       Saat bertemu teman anak menyapa.
b.      Semua anak mudah bergaul denganya baik perempuan maupun laki-laki.
c.       Dengan cara belajar bersama dan bermain bersama.
d.      Anak tidak memilih-milih teman.
e.       Orang tua cenderung melarang anaknya bergaul dengan anak yang tidak mau belajar.
Ø  Belajar bermain peran sesuai dengan jenis kelamin.
a.       Bermain mobil-mobilan.
b.      Sebagai pengemudi.
c.       Anak ini cenderung terbuka bisa berteman dengan siapa saja, dengan teman perempuan dan laki-laki.
Ø  Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
a.       Anak bisa membaca, menulis dan berhitung sejak duduk di TK A
b.      Anak belajar membaca, menulis dan berhitung di sekolah.
c.       Anak belajar bersama guru.
d.      Antara membaca, menulis dan berhitung sama.
e.       Membaca dan menulis.
Ø  Belajar mengembangkan konsep sehari-hari.
a.       Sekolah, bermain, belajar dan tidur.
b.      Ibu selalu mengawasi apa saja kegiatan yang dilakukan anaknya.
Ø  Belajar mengembangkan kata hati.
a.       Anak mengembangkan kata hatinya kepada ibunya.
b.      Anak mengembangkan kata hatinya dengan cara selalu bercerita kepada ibunya tentang apa yang dia alami.
c.       Anak sering menceritakan apa yang dia alami kepada ibunya.
Ø  Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
a.       Anak seringkali  melalaikan kebebasan yang diberikan orang tuanya jika tidak diingatkan terus.
b.      Kebebasan yang diberikan orang tua kepada anak yaitu dibolehkan bermain bersama teman-temanya.
c.       Anak perlu diberikan kebebasan agar tidak jenuh, sehingga bisa belajar dengan maksimal.
Ø  Belajar mengembangkan sikap positif terhadap kelompok sosial.
a.       Anak mau mengerjakan tugas rumah yang diberikan guru, mengaji, dan melakukan solat lima waktu.
b.      Menegur jika melakukan salah dan mengarahkan jika perbuatanya salah.
c.       Kelompok sosial yang sesuai adalah kumpulan teman-teman sebaya mengerjakan PR bersama, pondok pesantren agar anak bisa belajar mengaji.

3.      Kusuma ning putri nur azizah

Ø  Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.
a.       Petak umpet, bermain kartu, monopoli.
b.      Punya temen banyak.
c.       Orang tua tidak khawatir asalkan anak tidak lupa belajar.
d.      Melarang bermain permainan tersebut.
e.       Permainan yang baik untuk anak ini adalah permainan yang mengarah kebelajar bersama dengan teman-temanya.
Ø  Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
a.       Anak mandi dua kali dalam sehari.
b.      Menggosok gigi satu kali sehari.
c.       Sebelum tidur anak tidak menggosok gigi.
d.      Anak tidur dua kali sehari, siang dan malam.
e.       Saat dinasehati membantah.
Ø  Belajar bergaul dengan teman sebaya.
a.       Saat bertemu dengan teman sebaya menyapa.
b.      Anak yang mudah bergaul dengan anak ini adalah laki-laki.
c.       Anak bergaul dengan balajar bersama teman-tamanya.
d.      Anak cenderung memilih anak yang enak diajak bermain.
e.       Anak melarang anaknya bermain dengan anak yang tidak mau belajar.
Ø  Belajar bermain peran sesuai dengan jenis kelamin.
a.       Anak suka bermain kartu.
b.      Pemain.
c.       Anak ini cenderung mudah bergaul dengan lawan jenis.
Ø  Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
a.       Anak mulai bisa membaca, menulis dan berhitung pada waktu sekolah di TK A.
b.      Anak belajar bersama guru disekolah.
c.       Guru dan kakaknya.
d.      Antara membaca, menulis dan berhitung sama saja.
e.       Membaca dan berhitung.
Ø  Belajar mengembangkan konsep sehari-hari.
a.       Sekolah, bermain, belajar, mengaji.
b.      Orang tua mengarahkan semua tindakan anak.
Ø  Belajar mengembangkan kata hati.
a.       Anak mengembangkan kata hatinya kepada ibu dan kakak perempuanya.
b.      Anak mengembangkan kata hatinya dengan mengespresikan keinginanya melalui bermain.
c.       Anak sering menceritakan apa yang dialaminya kepada orang tuanya.
Ø  Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
a.       Anak jika tidak diawasi, bisa melalaikan kebebasan yang diberkan orang tuanya.
b.      Bebas bermain setelah belajar.
c.       Anak perlu diberi kebebasan agar tidak setres dalam belajar.
d.      Dalam memberikan kebebasan orang tua tetap harus memberikan batasan agar anak tetap terbiasa hidup disiplin.
Ø  Belajar mengembangkan sikap positif terhadap kelompok sosial.
a.       Anak mau dilatih hidup disiplin oleh orang tuanya,
b.      Orang tua harus mengawasi segala prilaku anak.
c.       Kelompok sosial yang sesuai adalah kelompok belajar bersam dengan teman-temanya.

D.    ANALISIS
               
             Dalam data yang didapat setelah observasi dengan dibandingkan teori, data tersebut dapat disimpulkan bahwa usia ternyata sangat mempengarui pola perkembangan anak. Anak yang usianya belum cukup meskipun sama-sama duduk dalam satu kelas anak tersebut tidak mampu menguasai perkembangan yang seharusnya dia tempuh.
Teman bermain dan orang tua juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak usia 6-12 tahun. Anak cenderung mudah terpengaruh prilaku teman-temanya, sehingga peran orang tua untuk mengawasi anak ketika berada dilingkungan masyarakat sangat dinutuhkan agar anak tidak salah, dan berhasil memenuhi tugas-tugas perkembanganya dengan baik.






BAB IV

PENUTUP

A.    Kesimpulan
           
            Pola perkembangan peserta didik dipengaruhi tingkat kematangan usia, teman sebaya dan lingkungan keluarga. Untuk itu orang tua juga harus memperhatikan perkembangan anaknya.
Selain itu perkembangan peserta didik juga dipengaruhi oleh pola pengajaran yang diberikan guru. Setelah mengetahui tugas-tugas perkembangan anak beserta masalah yang dihadapi anak dalam melaksanakan tugas-tugasnya guru harus bisa membantu anak untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

B.     Saran

Agar anak dapat melaksakan tugas-tugas perkembanganya dengan baik, sebaiknya guru dapat memberi pengetahuan dan mengarahkan agar anak mampu melaksanakan tugas-tugasnya tersebut dengan benar. Selain itu orang tua harus mengawasi segala tindakan anak di luar sekolah, sehingga anak tidak salah dalam mengambil tindakan ketika mendapat masalah dalam melaksanakan tugas-tugas perkenbangan yang harus mereka jalani.








DAFTAR PUSTAKA

Sunarto, (2002). Perkembangan peserta didik. Jakarta: Rineka cipta.

Hartono Agung. (2002). Perkembangan peserta didik. Jakarta: Rineka cipta.


























LAMPIRAN

1.      SILVIYA AISYA DEWI PUTRI DAHLIYA

Foto013.jpg

2.      MOHAMAD DWI LUTFI ASHARI

Foto016.jpg

3.      KUSUMA NING PUTRI NUR AZIZAH

Foto0410.jpg